CSO Tuntut Kejari Periksa Kepala DLH Pamekasan

0
385

Pamekasan, Bongkar86.com – Sekelompok pemuda Pamekasan yang tergabung dalam Civil Society Organization (CSO), mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Madura Jawa Timur, untuk tegas dalam menangani isu KKN di kabupaten setempat.

Hal tersebut diungkapkan CSO melalui aksi demonstrasi yang dilakukannya di depan kantor Kejari kabupaten Pamekasan. Selasa, (29/9/2020).

Korlap Aksi, Jhoni Galax menilai Kejari Pamekasan saat ini sudah kehilangan ruh dalam mengawal program pemerintah yang berpotensi menjadi sarang praktik KKN.

Tudingan tersebut dibuktikan dengan tidak nampaknya pengawasan secara ketat terhadap Dinas Lingkung Hidup (DLH) kabupaten Pamekasan yang selama beberapa tahun terakhir menghabisakan ratusan Millyar anggaran.

Dilanjutkannya, ratusan anggaran tersebut diimulai dari beberapa pembangunan di Pamekasan, seperti pembangunan Sanitary Landfil, Taman Kowel, pembangunan Eks rumah sakit yang dijadikan tata kelola PKL dan lainnya.

“Program tersebut menelan anggaran ratusan milyar, dan pembangunan tersebut tidak jelas akuntabilitasnya,” tuding Korlap Aksi.

Dugaan tersebut juga dilandaskan pada pembangunan TPS3R yang ada di kelurahan Lawangan Daya dan Kangenan serta di beberapa kelurahan lain yang diduga asal-asalan dalam perencanaannya.

“Sehingga bangunan TPS3R tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga secara otomatis negara mengalami kerugian milyaran rupiah,” tambah Jhoni Galax.

Selain itu, CSO juga menduga bahwa DLH juga melakukan korupsi anggaran perawatan beberapa taman yang ada Kabupaten Pamekasan, seperti taman kowel dan Gladak Anyar yang saat ini kondisinya tidak terawat.

“Kondisinya tidak terawat, tanamannya kering dan fasilitasnya banyak yang rusak. Sedangkan anggaran perawatan dari APBD untuk hal tersebut rutin setiap tahun,” lanjutnya.

Dalam hal tersebut ia menuntut Kejari Pamekasan mengadili Kepala BLH Pamekasan terkait penyalahgunaan wewenang.

“Jika Kejari Pamekasan tidak mampu mengungkap dan mengendus dugaan praktik KKN di BLH, maka sebaiknya mundur dan pulang ke kampung halamannya,” tandas CSO dalam aksi tersebut.(bay/sib/apo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here